PAMEKASAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mencatat jumlah kematian akibat campak bertambah menjadi tujuh orang. Data terbaru ini diperoleh dari laporan puskesmas di seluruh wilayah Pamekasan per Senin (8/9/2025).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan, Avira Sulistyowati, menjelaskan peningkatan kasus suspek campak terjadi signifikan dalam sepekan terakhir.
“Jadi, dalam sepekan ini ada penambahan 214 orang yang suspek campak dan dua orang meninggal dunia,” ujarnya.
Total kasus suspek campak kini mencapai 734 orang. Dari jumlah tersebut, 178 orang dinyatakan positif, 672 pasien sembuh, dan 55 lainnya masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.
Avira merinci, tujuh kasus kematian akibat campak tersebar di lima kecamatan, yakni Proppo (2 anak), Pademawu (1 anak), Tlanakan (1 anak), Batumarmar (1 anak), dan Pasean (2 anak).
Dinkes Pamekasan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat serta memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi campak.
“Selain mengimbau masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat, kami juga melakukan imunisasi massal campak di semua kecamatan,” tegas Avira.
Petugas kesehatan terus melakukan pemantauan, sosialisasi, dan penanganan medis agar penyebaran penyakit menular tersebut tidak semakin meluas. Campak diketahui memiliki tingkat penularan tinggi, di mana satu penderita dapat menularkan penyakit ke 12 hingga 18 orang lain melalui droplet saat batuk atau bersin.