Mulai Juli 2025, Kemenkes Gelar Cek Kesehatan Gratis di 200 Ribu Sekolah

  • Bagikan
Mulai Juli 2025, Kemenkes Gelar Cek Kesehatan Gratis di 200 Ribu Sekolah

JAKARTA, SEHILIR.com — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan meluncurkan program cek kesehatan gratis di 200 ribu sekolah mulai Juli 2025. Pemeriksaan ini akan menjadi agenda rutin setiap awal tahun ajaran, dan ditargetkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelajar.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, langkah ini merupakan bagian dari perluasan program kesehatan gratis yang ditujukan bagi 280 juta penduduk Indonesia. Hingga 10 Mei 2025, jumlah peserta program ini telah mencapai 5,8 juta orang.

“Per 10 Mei kemarin sudah menembus 5 juta peserta, dan saat ini angka harian mencapai 180 ribu orang. Totalnya sudah 5,8 juta,” ujar Budi saat menghadiri acara Double Check bertajuk Bagaimana Visi Kesehatan Era Prabowo? di Cemara 6 Galeri, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).

BACA JUGA:  Diksuswati Nasional 2025: Mencetak Immawati Progresif dan Inklusif dari Malang untuk Indonesia

Ia menambahkan, program pemeriksaan di sekolah akan dimulai pada Juli sebagai tahap kedua dari implementasi nasional. “Cek kesehatan gratis akan dilakukan di 200 ribu sekolah. Setiap awal pelajaran tahun ajaran baru, siswa akan diperiksa kesehatannya,” jelasnya.

Menurut Budi, program ini menjadi salah satu intervensi kesehatan terbesar yang pernah dijalankan pemerintah. Sebagai perbandingan, program penanganan stunting hanya mencakup 25 juta balita, sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditujukan untuk 82,9 juta penerima manfaat.

“Program ini menargetkan seluruh populasi. Jarang ada program pemerintah yang langsung menyentuh 280 juta orang,” ungkapnya.

BACA JUGA:  26 Warga Binaan Dipindah ke Lapas Narkotika Pamekasan, Dukung Pemerataan Hunian Pemasyarakatan

Selain pemeriksaan kesehatan di sekolah, Kemenkes juga tengah mempersiapkan peningkatan layanan rumah sakit di daerah terpencil. Sebanyak 66 rumah sakit tipe D di kabupaten/kota akan ditingkatkan ke tipe C agar mampu menangani penyakit kronis seperti stroke, jantung, dan kanker.

“Kalau tipe C, masyarakat yang kena stroke, jantung, atau kanker bisa langsung ditangani di rumah sakit itu. Jadi tidak perlu lagi ke kota besar,” pungkas Budi.

Program ini merupakan bagian dari strategi Kemenkes dalam membangun sistem kesehatan yang lebih merata dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.**

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *