SEHILIR – Larangan mengkonsumsi alkohol serta imbauan dari pemerintah atau pihak layanan kesehatan sudah sering dan banyak kita temui di berbagai tempat. Tentunya, larangan tersebut bukanlah tidak beralasan, alkohol memiliki pengaruh buruk pada kesehatan fisik maupun mental.
Keseringan mengkonsumsi alkohol maupun minuman yang mengandung alkohol akan memberikan dampak buruk bagi tubuh. Mungkin dengan mengkonsumsi minuman ini dapat memberikan sebuah rasa puas yang bersifat sementara bagi Anda. Namun, hal tersebut tidak sebanding risikonya jika dibandingkan dengan akibat yang akan diterima dimasa mendatang.
Dinukil healthshots, para pecandu alkohol atau minuman yang mengandung alkohol akan mengalami sebuah gangguan pola konsumsi alkohol yang berlebih dan tidak terkendali yang disebut Alcohol Use Disorder (AUD). Mereka akan cenderung mengkonsumsi minuman itu meski mengetahui konsekuensi buruknya.
Seorang Psikiater Dr. Ashutosh Shah mengatakan, seorang pecandu atau pengonsumsi alkohol tidak akan mendapat manfaat apapun bagi tubuhnya, terlepas dari sebuah momen kebahagiaan yang didapat sesaat. Justru mereka hanya akan mendapatkan dampak negatif seperti meningkatkan risiko kanker, depresi, hingga menurunnya imunitas.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan mengkonsumsi alkohol:
1. Identifikasi masalah
Langkah pertama untuk berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol adalah dengan mengetahui apa penyebab kita mengalami kecanduan. Mengakui bahwa kita memiliki masalah dalam hal ini dapat membantu kita menemukan solusi pada gangguan kejiwaan yang masih belum diketahui.
2. Diagnosis diri
Bicarakan masalah Anda pada seorang psikiater untuk melakukan evaluasi mendalam dan lakukan sebuah pemeriksaan untuk mengetahui diagnosis gangguan penggunaan alkohol.
3. Lakukan detoksifikasi
Mengeluarkan alkohol yang telah masuk pada tubuh kita merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Menurut Dr Shah, hal tersebut akan memakan waktu cukup lama hingga dua minggu. Hal tersebut biasanya ditangani dengan pemberian benzodiazepin sebagai terapi pengganti dan secara bertahap dikurangi dan akhirnya menghilangkan benzodiazepin pada saat yang bersamaan.
4. Konsumsi obat untuk mengendalikan nafsu makan
Dalam proses ini, saat Anda berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol akan berdampak pada nafsu makan dan dokter akan memberikan obat untuk mengatur nafsu makan anda serta mengendalikan keinginan untuk mengkonsumsi alkohol.
5. Dukungan keluarga
Lingkungan, khususnya keluarga juga diperlukan dalam mendukung seseorang untuk berhenti mengkonsumsi alkohol. Keluarga harus bisa memberikan edukasi tentang gangguan ini serta melakukan pemeriksaan atas kelainan kejiwaan yang mendasarinya.
6. Melakukan terapi
Seorang yang kecanduan mengkonsumsi minuman beralkohol tidak bisa langsung seketika menghilangkan kebiasaan tersebut. Selain bantuan dari keluarga, mereka perlu menjalani terapi pada psikolog untuk mendapatkan strategi guna memerangi kasus yang dihadapinya.
7. Rehabilitasi
Seseorang telah mengalami kecanduan serius dan mengalami gangguan kejiwaan yang serius seperti skizofrenia atau gangguan bipolar harus menjalani rehabilitasi. Mereka perlu tinggal di suatu tempat dengan fasilitas yang mendukung untuk membuat berhenti mengkonsumsi alkohol. Dengan melakukan hal ini akan membantu masalah kecanduan dan masalah kesehatan mental.***
**Klik Google News dan dapatkan berita terkini serta informasi bermanfaat lainnya di perangkat Anda.