Viral di Grup WhatsApp, Begini Kronologi Warga Pegantenan Teriak Tantang Carok 

  • Bagikan
Kronologinya Warga Pegantenan Teriak Tantang Carok
Foto: Tangkapan layar video warga Pegantenan teriak carok dan acung-acungkan celurit (Dok. Sehilir)

Pamekasan, sehilir.com – Viral sekelompok warga Pegantenan, Desa Tebul Timur, Kabupaten Pamekasan, Madura membawa dan mengacung-acungkan celurit serta teriak-teriak tantang carok warga Bulangan Barat.

Video yang beredar di berbagai grup WhatsApp itu memperlihatkan sekelompok orang dengan membawa dan mengacungkan celurit sambil teriak carok.

“Dennak patek, dennak be’en patek jeriah, dennak be’en mak tantangan carok ka nko’, yak de’ennak (Sini anjing, sini kamu, sini kamu anjing, sini kamu kok nantang saya carok, ayo sini),” teriak seseorang dalam video berdurasi 22 detik itu.

Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Sri Sugiarto membenarkan kejadian tersebut. Sri menjelaskan, latar belakan masalah dikarenakan terjadinya kecelakaan antara Roy dan Fairul warga Desa Tebul  Timur yang terlibat kecelakaan.

“Menurut keterangan Kepala Desa Bulangan Barat, peristiwa bermula dari kecelakaan pengemudi mobil dan motor di Jalan Raya Pegantenan depan Toko Qoim pada Selasa Kemarin (19/3/2024) pukul 17.00 WIB,” ungkap Sri Sugiarto, Kamis (21/3/2024).

Dalam kecelakaan, lanjut Sri, masyarakat sempat melerai para korban yang cekcok hingga muncullah Ahmadi yang dengan spontan mengatakan untuk membiarkan kedua korban yang sedang cekcok.

BACA JUGA:  Lapas Narkotika Pamekasan Gelar Bakti Sosial, Bagikan 50 Paket Nasi untuk Warga

“Pada saat kejadian datang Ahmadi, warga Desa Bulangan Barat yang spontan mengatakan ‘sudah biarkan saja bila tidak mau dicerai’ dan waktu mengatakan itu ada yang memvideo,” lanjutn AKP Sri Sugiarto.

Tanpa sadar, ucapan Ahmadi terekam dan beredar di kalangan masyarakat Desa Tebul Timur yang memicu keluarga Roy dan Fairul tidak terima. Sampai keesokannya pada hari Rabu pukul 15.00 WIB, pihak Roy dan Fairul mendatangi Ahmadi di rumahnya dengan membawa celurit.

Kaget dengan situasi tersebut, Istri Ahmadi dengan inisiatif menghubungi pamannya (Susuri) yang tinggal di Desa Bulangan Barat. Mendengar hal itu, Susuri mengkonfirmasi Ahmadi atas kebenaran kejadian yang membuat dirinya didatangi warga Desa Tebul Timur dengan membawa celurit.

Sayangnya, Ahmadi tidak mengakuinya karena dia merasa tidak punya salah. “Sehingga untuk mengetahui akar masalahnya, Susuri bermaksud mendatangi keluarga Roy dan Fairul di rumahnya,” jelas AKP Sri Sugiarto.

BACA JUGA:  Jelang HUT ke-80 RI, Latihan Paskibraka Sumenep Digenjot

Dalam perjalanan untuk mencari tahu akar masalah itu, Susuri bertemu dan dihalang Hatib yang merupakan kerabat Roy dan Fairul. Hatib salah paham mengira Susuri hendak melabrak mereka dan berinisiatif menghubungi keluarganya. Hingga selang beberapa waktu keluarga Roy dan Fairul sekitar 10 orang datang dengan membawa celurit dan terjadilah cekcok mulut.

Pada saat kejadian, Waka Polsek melintas dan menghentikan perselisihan. “Pada saat kejadian, Wakapolsek Pegantenan melintasi jalan tersebut dan melerai mereka, juga datang kemudian Haji Faris dan membawa Susuri ke rumah Kades Bulangan Barat dengan mobilnya,” terang Sri.

“Menyikapi hal ini, Kades Bulangan Barat mendatangi tokoh Tebul Timur guna melakukan penyelesaian maslah. Pihak Tebul Timur juga menyadari dalam kejadian itu ada kesalahpahaman antara Fairul, Roy dengan Ahmadi dan siap untuk minta maaf,” tutupnya.(*/fir)***


**Klik Google News dan dapatkan berita terkini serta informasi bermanfaat lainnya di perangkat Anda.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *