Surabaya, Sehilir.com – Sejumlah Anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di wilayah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendadak jatuh sakit hingga meninggal dunia saat pelaksanaan Pemilu.
Meski sudah diupayakan oleh Pemkot Surabaya dengan memaksimalkan tenaga kesehatan (nakes) dan puskesmas yang beroperasi 24 jam selama pemungutan suara berlangsung, namun masih banyak Anggota KPPS yang jatuh sakit.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina menuturkan, petugas KPPS semakin meningkat saat hari H penghitungan hingga mencapai 137 petugas.
“Semuanya sudah mendapatkan penanganan medis di beberapa puskesmas di Surabaya,” ujarnya dikutip Radar Surabaya, Sabtu (17/2).
Nanik menyebutkan, keluhan petugas yang mengalami sakit bervariasi, dari kepala pusing mual, hipertensi, naiknya asam lambung, hingga demam.
Sebanyak 63 puskesmas Kota Surabaya dikerahkan guna menangani masalah dan memberikan pelayanan untuk anggota KPPS yang mengeluh kesehatannya terganggu.
Puskesmas Ketabang dan Kenjeran menjadi puskesmas yang paling banyak menerima pasien anggota KPPS.
Sementara itu, kabar duka datang dari keluarga Ketua KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 42, Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo, Joko Budiono, 52 tahun yang meninggal dunia beberapa hari setelah Pemilu.
Joko diduga meninggal dunia karena kelelahan pasca penghitungan suara, serta penyakit komorbid yang dideritanya. Joko sempat pingsan saat penghitungan suara.(*/gie)***